Lombok Tengah – General Manager PT Angkasa Pura (AP) I Lombok International Airport (LIA), Nugroho Jati, mengungkapkan progres proyek perluasan terminal Bandara Internasional Lombok (BIL) sudah mencapai 93 persen. Dengan begitu, target tuntas pada bulan Februari mendapat optimis bisa tercapai. Dengan perluasan terminal tersebut, BIL bisa menampung hingga 7 juta penumpang per tahun.
“Saat ini progres proyek perluasan terminal sudah mencapai 93 persen dan ditargetkan dapat selesai pada Februari 2021 ini. Nantinya kapasitas terminal penumpang akan menjadi dua kali lipat dari yang ada saat ini, yaitu menjadi 7 juta penumpang per tahun,” terangnya saat menerima kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) H. Sandiaga Uno, Jumat , 15 Januari 2021.
Diakuinya, perluasan terminal bandara merupakan salah satu bentuk komitmen PT. AP I dalam mendukung perhelatan event MotoGP Mandalika, supaya event tersebut bisa terselengara dengan sukses. Karena event sekelasa MotoGP tentunya sangat membutuhkan dukungan sarana dan prasarana memadai. Termasuk yang terkait fasilitas transportasi udara.
Selain perluasan terminal, PT. AP I saat ini juga juga tengah melakukan perpanjangan landas pacu (runway) BIL dari semula 2.750 meter menjadi 3.300 meter atau bertambah sekitar 550 meter. Dengan peningkatan daya dukung runway tersebut, BIL nantinya bisa didarati pesawat berbadan lebar (wide body) sekelas Boeing 777.
“Jadi nanti dengan dukungan terminal yang luas serta run way yang panjang pesawat kargo peserta MotoGP bisa terlayani,” ujarnya.
Termasuk juga pengembangan fasilitas kargo, pembangunan area pengunjung bandara (waving gallery) dan perluasan area parkir. Fasilitas kargo yang dikembangkan berupa pembuatan jalan akses kargo sepanjang 1.500 meter dan perluasan pelataran kargo menjadi 6.000 meter persegi dari 3.566 meter persegi. Fasilitas-fasilitas tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada Juli 2021.
Pada kesempatan tersebut, Menparekraf, H. Sandiaga Uno berharap BIL ke depan bisa terus berkembang. Jumlah penerbangan langsung dari berbagai destinasi ke Lombok ke depan juga bisa lebih banyak. “Dengan banyaknya penerbangan langsung ke Lombok tentunya akan meningkatkan geliat di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di NTB,” terangnya.
Berdasarkan pemantauan dari big data, minat wisatawan yang berkunjung ke NTB cukup tinggi. Tidak hanya di sekitar The Mandalika saja. Tetapi juga menyebar ke Rinjani, Senggigi, hingga Sumbawa. Dan, itu tentu butuh dukungan fasilitas transportasi udara yang memadai.(rm)