Berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemda Lombok Tengah (Loteng) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kali ini Pemda melalui Dinas Pertanian dan Paternakan (Distanak) menyalurkan sejumlah hewan ternak kepada masyarakat miskin.
Wakil Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri mengatakan, untuk meringankan beban masyarakat miskin yang bekerja sebagai petani dan buruh tani,Pemda membuat trobosan dengan membuat program bantuan khusus kepada Rumah Tangga Miskin (RTM), yaitu pemberian bantuan ternak berupa sapi, ayam dan itik bagi petani dan buruh tani yang tergolong miskin. “Sasaranya yaitu warga miskin yang masuk Data Basis Data Terpadu(BDT), terutama yang ada di katagori Desil 1 atau paling miskin,” ungkapnya.
Pathul sampaikan, tahun 2019 ini ada sekitar 294 ternak sapi yang di berikan kepada RTM dan sekitar 6 ribuan ekor ayam dan itik pun telah dibagikan kepada warga miskin. Jumlah anggaran yang digelontorkan dalam pemberdayaan ini sekitar Rp 5 Milyar lebih. Belum lagi untuk masyarakat lainnya, ini menjadi komitmen Pemda Loteng dalam mengurangi kemiskinan di daerah. “Bantuan tersebut tersebar di 20 desa dan keluarahan di semua kecamatan,” terangnya.
la pun menegaskan, pada intinya masyarakat miskin di Lombok Tengah akan terus menjadi perhatian Pemda, dengan harapan bantuan ini bisa membantu warga miskin untuk membiayai dan menambah pengeluaran keluarganya sehari-hari, seperti sekolah, berobat kalau ada keluarga sakit membeli kebutuhan sembako dan lainnya.
Untuk itu ia menghimbau warga yang mendapatkan bantuan tersebut benar-benar masyarakat miskin, dan harus masuk di data BDT yang ada di TKPKD dan Dinas Sosial. Selanjutnya kepada masyarakat penerima bantuan, ia berpesan supaya bisa menjaga dan memelihara serta memanfaatkan bantuan yang diberikan térsebut dengan sebaik-baiknya. Silahkan manfaatkan dengan baik, sehingga bisa membantu perekonomian keluarganya,” ungkap Pathul yang juga ketua TKPKD Loteng itu.
Pokja Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Loteng, Saiful Muslim menjelaskan, dari data TKPKD Loteng memang angka kemiskinan Loteng masih tinggi, namuh lebih baik dari provinsi NTB. lni menjadikan penyemangat bagi Pemda Loteng dalam membuat kebijakan untuk memberdayakan masyarakat miskin.
Data BPS Loteng secara makro, tahun 2018 persentase masyarakat miskin Loteng sebesar 13,87 persen, atau 130.002 jiwa, dari 939.409 jiwa keseluruhan penduduk, turun dari tahun 2017 sebesar 15,31persen. Dari 13,87 persen warga miskin tersebut, sebagian besar berprofesi sebagai petani dan buruh tani yaitu sekitar 54 persen lebih. Di satu sisi, data mikro masyarakat miskin yang ada data nama dam alamat yang menjadi sasaran program bantuan sosial untuk masyarakat miskin, yang di keluarkan oleh BPS, yang di olah oleh TNP2K dan di kelola oleh Kementrian Sosial sesua SK Kemensos no 71 tahun 2018, jumlah masyarakat miskin sekitar 70.468 KK/RT (Desil 1). “Dari data BDT, secara keseluruhan jumlah data BDT Loteng sebanyak 183.333 KK atau RT. Dari data desil 1 tersebut, pekerjaan sebagai buruh tani, perkebunan dan petemakan sekitar 32.622 RTM,” terangnya.
Dengan adanya program bantuan ternak bagi RTM ini, menjadi terobosan yang baik bagi Pemda Loteng dalam mengentaskan kemiskinan. Karena dari segi pendapatan, maka RTM yang mendapatkan bantuan akan bisa lebih baih dari kondisi sebelumnya. Dimana, lewat Distanak Pemda memberikan bantuan ternak sapi kepada warga miskin, sebanyak 294 ekor, yang di berikan kepada 294 KK atau RTM, yang tergabung dalam 29 Kelompok Masyarakat (Pokmas).
Bantuan ternak sapi ini pun tersebar di 11 Desa, yaitu Desa Lekor, Saba, Aik Berik, Mantang, Darmaji, mertak tombok, Sintung, Barejulat, Darek, Montong Sapah dan Batujangkih. Sedangkan untuk bantuan ternak ayam dan itik, dengan pakan, berjumlah sekitar 6 ribu ekor lebih, di berikan kepada 287 KK atau RTM, yang tergabung dalam 2 7 Pokmas, bantuan ini tersebar di 6 Desa atau Kelurahan, yaitu Desa Lajut, Jurang Jaler, Gemel, Ubung, Kelurahan Perapen dan Panjisari,”terangnya.
Disampaikan bahwa TKPKD Loteng, dalam mengawal program kemiskinan ,juga selalu mengawasi dan memonitoring semua proses pelaksanaan program kemiskinan di masing-masing OPD, termasuk bantuan temak kepada warga miskin tersebut, mulai dari proses penentuan sasaran, pendistribusian bantuan sampai memanfaat bantuan nantinya. “Untuk kebijakan tahun 2020, TKPKD berharap Pemda Loteng terus membuat terobosan program untuk memberdayakan masyarakat miskin. Khususnya di bidang Pertanian, ada sekitar 30 ribuan buruh tani miskin sesuai data BDT Desil 1, yang belum disentuh oleh dinas pertanian dan dinas lainnya. lni menjadi perhatian Pemda untuk memberdayakan buruh tani miskin ke depannya.” tungkasnya. I dk