LOMBOK TENGAH, MP
Pada bulan ini, Lombok Tengah akan menggelar Festival Kopi Gubuk yang akan dilaksanakan di Horti Park Dusurr Persil, Desa karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara pada tanggal 28-29 September 2019 ini.
Dalam Kegiatan ini akan digelar berbagai acara, seperti Talksow Kopi, Bazar Kopi, Coffe workshop, Coffe trip, dan Kegiatan pencinta alam lainnya seperti Camping, Lintas alam.
Hiburan yang akan memeriahkan Kegiatan tersebut seperti, Gendang Beleng, artis The Datu, Ary Juliant, The Maiqkane, Sandikale, D’mayer, Sania Dilaga, DJ Wisnu dan digelar titik temu.
Kepala Bagian Humas Protokol Setda Lombok Tengah H Lalu Herdan menjelaskan, Kegiatan tersebut juga merupakan salah satu rangkaian dari menyambut Hari jadi Lombok Tengah yang ke- 74. “Kegiatan ini akan dilaksanaan pada tanggal 28-29 September yang akan dating,’’ ungkapnya.
Diakui Kabag Humas, Untuk produksi kopi di Lombok Tengah saat ini cendrung menurun, hal ini disebabkan karena perhatian dari petani kopi sendiri masih kurang tertarik dengan kopi ini, sehingga dengan Kegiatan yang dilaksanakan tersebut diharapkan akan memunculkan kembali kopi-kopi Lombok Tengah ini untuk kembali diminati. “Kemarin masih dalam skala kecil, dan kalau kegitan kopi ini bias diterima dipasaran tentu ketersediaannya harus ada dan didukung juga karena setiap saat stok kopi ini harus ada untuk mendukung permintaan pasar itu, sehingga saat ini bagaimana upaya kita untuk mengembangkan lagi,” tegasnya.
Kalau melihat kebun kopi kita di Lombok Tengah lanjut H Lalu Herdan, masih berada pad kisaran kurang lebih seribu hektar, nmun beberapa kendala yang dihadapi sehingga keberadaan kopi kita saat ini menjadi menurun, seperti pemeliharaan kebun kopi masih kurang intensif dengan kta lain, setelah mereka menanam kemudian mereka membiarkannya begitu saja. Sehingga pola-pola seperti ini perlu untuk diruah saat ini untuk membangkitkn kembali kopi Lombok tengah. “Dari sebelum ditanam harus ada persiapan-persiapan, pemeliharaannya sampai dengan waktu panen memerlukan perhatian yang lebih sehingga mampu menghasilkan kopi yang berkualitas. Pola inilah yang saat ini kita akan rubah,” ujarnya.
Kabag Humas berharap, dengan adanya Festival kopi ini kedepan akan menjadi salah satu primadona di Lombok Tengah untuk menopang produk unggulan Lombok Tengah salah satunya kopi ini. Sebab, masing-masing daerah memiliki cirri khas kopinya. “Kami berharap mudah-mudahn kopi lombok ini seperti kopi steling dan kopi lainnya apalagi sudah berbagai merek kopi yang sudah dikeluarkan juga oleh masyarakat bias menjadi salah satu produk unggulan di Lombok Tengah,” demikian H Lalu Herdan.Iwan
Pada bulan ini, Lombok Tengah akan menggelar Festival Kopi Gubuk yang akan dilaksanakan di Horti Park Dusurr Persil, Desa karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara pada tanggal 28-29 September 2019 ini.
Dalam Kegiatan ini akan digelar berbagai acara, seperti Talksow Kopi, Bazar Kopi, Coffe workshop, Coffe trip, dan Kegiatan pencinta alam lainnya seperti Camping, Lintas alam.
Hiburan yang akan memeriahkan Kegiatan tersebut seperti, Gendang Beleng, artis The Datu, Ary Juliant, The Maiqkane, Sandikale, D’mayer, Sania Dilaga, DJ Wisnu dan digelar titik temu.
Kepala Bagian Humas Protokol Setda Lombok Tengah H Lalu Herdan menjelaskan, Kegiatan tersebut juga merupakan salah satu rangkaian dari menyambut Hari jadi Lombok Tengah yang ke- 74. “Kegiatan ini akan dilaksanaan pada tanggal 28-29 September yang akan dating,’’ ungkapnya.
Diakui Kabag Humas, Untuk produksi kopi di Lombok Tengah saat ini cendrung menurun, hal ini disebabkan karena perhatian dari petani kopi sendiri masih kurang tertarik dengan kopi ini, sehingga dengan Kegiatan yang dilaksanakan tersebut diharapkan akan memunculkan kembali kopi-kopi Lombok Tengah ini untuk kembali diminati. “Kemarin masih dalam skala kecil, dan kalau kegitan kopi ini bias diterima dipasaran tentu ketersediaannya harus ada dan didukung juga karena setiap saat stok kopi ini harus ada untuk mendukung permintaan pasar itu, sehingga saat ini bagaimana upaya kita untuk mengembangkan lagi,” tegasnya.
Kalau melihat kebun kopi kita di Lombok Tengah lanjut H Lalu Herdan, masih berada pad kisaran kurang lebih seribu hektar, nmun beberapa kendala yang dihadapi sehingga keberadaan kopi kita saat ini menjadi menurun, seperti pemeliharaan kebun kopi masih kurang intensif dengan kta lain, setelah mereka menanam kemudian mereka membiarkannya begitu saja. Sehingga pola-pola seperti ini perlu untuk diruah saat ini untuk membangkitkn kembali kopi Lombok tengah. “Dari sebelum ditanam harus ada persiapan-persiapan, pemeliharaannya sampai dengan waktu panen memerlukan perhatian yang lebih sehingga mampu menghasilkan kopi yang berkualitas. Pola inilah yang saat ini kita akan rubah,” ujarnya.
Kabag Humas berharap, dengan adanya Festival kopi ini kedepan akan menjadi salah satu primadona di Lombok Tengah untuk menopang produk unggulan Lombok Tengah salah satunya kopi ini. Sebab, masing-masing daerah memiliki cirri khas kopinya. “Kami berharap mudah-mudahn kopi lombok ini seperti kopi steling dan kopi lainnya apalagi sudah berbagai merek kopi yang sudah dikeluarkan juga oleh masyarakat bias menjadi salah satu produk unggulan di Lombok Tengah,” demikian H Lalu Herdan.Iwan