PRAYA-Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Lombok Tengah mendorong agar tahun ini semua desa memiliki jaringan internet desa. Untuk itu, desa di minta menganggarkan dana untuk pemasangan jaringan internet. Hal tersebut dinilai penting untuk menghindari adanya desa yang masih jadi kawasan blank spot.
“Untuk internet desa itu, tetap kita dorong. Dan itu sesuai arahan bupati agar desa-desa jangan sampai ada yang masih blank spot,” jelas Kepala DPMD Loteng, Jalaludin, belum lama ini.
Dikatakan Jalal, mengenai program tersebut pihaknya telah menyosialisasikannya kepada semua desa beberapa bulan lalu. Caranya dengan menjalin kemitraan dengan pihak penyedia layanan jaringan internet Backbone Fiber Optik Icon + dalam hal ini PT PLN. Mengenai anggaraan pengadaan jaringannya tersebut, ia serahkan ke masing-masing desa karena dananya bervariasi, tergantung penawaran desa itu sendiri.
“Ini terobosan kita sebagai upaya Pemkab menyambut era globalisasi berbasis Informasi dan Teknologi (IT),” ujarnya.
Yang jelas dalam program ini, akan dipasangkan sarana infrastruktur jaringannya menggunakan tiang listrik milik PLN. SeIain itu, pihak provider menyediakan layanan internet sehat yang jaringannya unlimited. Bahkan, meski semua desa memanfaatkan layanannya, tetap terjangkau 24 jam. Sehingga ia melihat layanan yang ditawarkan menjadi solusi bagi desa yang ingin menerapkan desa yang terakses dengan jaringan internet. Atas dasar itu, ia berharap agar semua desa di Loteng bisa memanfaatkan sarana infrastruktur tersebut. Sebab, nantinya desa Juga bisa dibuatkan portal desa yang berbasis online, Airsale transaksi online yang terhubung dengan data Pemkab, aplikasi promosi pariwisata desa dan layanan lainnya.
“Icon + ini Juga akan melatih operator internet desa itu nanti,” akunya.
Mantan Kabag APU Setda Loteng ini juga menambahkan, apa yang pihaknya dorong ke desa ini sangat mendukung kemajuan teknologi informasi yang sedang digaungkan oleh pemerintah pusat. Terlebih desa dalam segala aspek pembangunan dituntut semuanya untuk berbasis IT. Mulai dari perencanaan, pengelolaan dan pelaporan keuangan desa. Jadi internet desa tersebut akan membantu desa untuk percepatan semua itu. Terlebih, seperti diketahui sekarangini banyak desa masih terkendala dengan akses internetnya, bahkan terbilang blank spot.
“Jangan lihat anggarannya, kita dorong agar melihat azas manfaatnya,” terangnya.
Lebih jauh ia sampaikan, mengenai menu akun yang ada pada aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) yang selama ini diterapkan, sebenamya untuk pengadaan jaringan internet desa ini sudah dibuka. Dimana, disana ada pada bidang pelaksanaan pembangunan desa dengan Sub bidang perhubungan, informasi dan komunikasi desa. Selanjutnya nama programnya yakni pengadaan jaringan internet desa.
“Tidak ada persoalan soal akun di Siskeudes-nya. Makanya kita minta juga tim veriflkasi untuk mamastikan program itu masuk,” pungkasnya. (tar)